Saturday, May 29, 2010
Sunday, May 23, 2010
Friday, May 7, 2010
Kesenian Barong atau lebih dikenal dengan kesenian Barongan merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Akan tetapi dari beberapa daerah yang ada di Jawa Tengah Kabupaten Blora lah yang secara kuantitas, keberadaannya lebih banyak bila dibandingkan dengan Kabupaten lainnya.
Seni Barong merupakan salah satu kesenian rakyat yang amat populer dikalangan masyarakat Blora, terutama masyarakat pedesaan. Didalam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan masyarakat Blora, seperti sifat : spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kasar, keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.
Barongan dalam kesenian barongan adalah suatu pelengkapan yang dibuat menyerupai Singo Barong atau Singa besar sebagai penguasa hutan angker dan sangat buas.
Adapun tokoh Singobarong dalam cerita barongan disebut juga GEMBONG AMIJOYO yang berarti harimau besar yang berkuasa.
Kesenian Barongan berbentuk tarian kelompok, yang menirukan keperkasaan gerak seekor Singa Raksasa. Peranan Singo Barong secara totalitas didalam penyajian merupakan tokoh yang sangat dominan, disamping ada beberapa tokoh yang tidak dapat dipisahkan yaitu :
1. Bujangganong / Pujonggo Anom
2. Joko Lodro / Gendruwo
3. Pasukan berkuda / reog
4. Noyontoko
5. Untub
Selain tokoh tersebut diatas pementasan kesenian barongan juga dilengkapi beberapa perlengkapan yang berfungsi sebagai instrumen musik antara lain : Kendang,Gedhuk, Bonang, Saron, Demung dan Kempul. Seiring dengan perkembangan jaman ada beberapa penambahan instrumen modern yaitu berupa Drum, Terompet, Kendang besar dan Keyboards. Adakalanya dalam beberapa pementasan sering dipadukan dengan kesenian campur sari.
Kesenian barongan bersumber dari hikayat Panji, yaitu suatu cerita yang diawali dari iring-iringan prajurit berkuda mengawal Raden Panji Asmarabangun / Pujonggo Anom dan Singo Barong.
Adapun secara singkat dapat diceritakan sebagai berikut :
“ Prabu Klana Sawandana dari Kabupaten Bantarangin jatuh cinta kepada Dewi Sekartaji putri dari Raja Kediri, maka diperintahlah Patih Bujangganong / Pujonggo Anom untuk meminangnya. Keberangkatannya disertai 144 prajurit berkuda yang dipimpin oleh empat orang perwira diantaranya : Kuda Larean, Kuda Panagar, Kuda Panyisih dan Kuda sangsangan. Sampai di hutan Wengkar rombongan Prajurit Bantarangin dihadang oleh Singo Barong sebagai penjelmaan dari Adipati Gembong Amijoyo yang ditugasi menjaga keamanan di perbatasan. Terjadilah perselisihan yang memuncak menjadi peperangan yang sengit. Semua Prajurit dari Bantarangin dapat ditaklukkan oleh Singo Barong, akan tetapi keempat perwiranya dapat lolos dan melapor kepada Sang Adipati Klana Sawandana. Pada saat itu juga ada dua orang Puno Kawan Raden Panji Asmara Bangun dari Jenggala bernama Lurah Noyontoko dan Untub juga mempunyai tujuan yang sama yaitu diutus R. Panji untuk melamar Dewi Sekar Taji. Namun setelah sampai dihutan Wengker, Noyontoko dan Untub mendapatkan rintangan dari Singo Barong yang melarang keduanya utuk melanjutkan perjalanan, namun keduanya saling ngotot sehingga terjadilah peperangan. Namun Noyontoko dan Untub merasa kewalahan sehingga mendatangkan saudara sepeguruannya yaitu Joko Lodro dari Kedung Srengenge. Akhirnya Singo Barong dapat ditaklukkan dan dibunuh. Akan tetapi Singo Barong memiliki kesaktian. Meskipun sudah mati asal disumbari ia dapat hidup kembali. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke R. Panji, kemudian berangkatlah R. Panji dengan rasa marah ingin menghadapi Singo Barong. Pada saat yang hampir bersamaan Adipati Klana Sawendono juga menerima laporan dari Bujangganong ( Pujang Anom ) yang dikalahkan oleh Singo Barong. Dengan rasa amarah Adipati Klana Sawendada mencabut pusaka andalannya, yaitu berupa Pecut Samandiman dan berangkat menuju hutan Wengker untuk membunuh Singo Barong. Setelah sampai di Hutan Wengker dan ketemu dengan Singo Barong, maka tak terhindarkan pertempuran yang sengit antara Adipati Klana Sawendana melawan Singo Barong. Dengan senjata andalannya Adipati Klana Sawendana dapat menaklukkan Singo Barong dengan senjata andalannya yang berupa Pecut Samandiman. Singo Barong kena Pecut Samandiman menjadi lumpuh tak berdaya.
Akan tetapi berkat kesaktian Adipati Klana Sawendana kekuatan Singo Barong dapat dipulihkan kembali, dengan syarat Singo Barong mau mengantarkan ke Kediri untuk melamar Dewi Sekartaji. Setelah sampai di alun-alun Kediri pasukan tersebut bertemu dengan rombongan Raden Panji yang juga bermaksud untuk meminang Dewi Sekartaji. Perselisihanpun tak terhindarkan, akhirnya terjadilah perang tanding antara Raden Panji dengan Adipati Klana Sawendano, yang akhirnya dimenangkan oleh Raden Panji. Adipati Klana Sawendana berhasil dibunuh sedangkan Singo Barong yang bermaksud membela Adipati Klana Sawendana dikutuk oleh Raden Panji dan tidak dapat berubah wujud lagi menjadi manusia ( Gembong Amijoyo ) lagi. Akhrnya Singo Barong Takhluk dan mengabdikan diri kepada Raden Panji, termasuk prajurit berkuda dan Bujangganong dari Kerajaan Bantarangin.
Kemudian rombongan yang dipimpin Raden Panji melanjutkan perjalanan guna melamar Dewi Sekartaji. Suasana arak-arakan yang dipimpin oleh Singo Barong dan Bujangganong inilah yang menjadi latar belakang keberadaan kesenian Barongan.”
Sunday, May 2, 2010
Tarian Barongan
Tarian Barongan merupakan sejenis tarian rakyat yang menggambarkan kisah-kisah di zaman Nabi Sulaiman a.s. dengan binatang-binatang yang boleh bercakap. Kononnya, seekor harimau telah terlihat seekor burung merak yang sedang mengembangkan ekornya. Apabila terpandang harimau, merak pun melompat di atas kepala harimau dan keduanya terus menari.
Tiba-tiba seorang Juru Iring bernama Garong yang mengiringi Puteri Raja yang sedang menunggang kuda lalu di kawasan itu. Melihatkan kedua haiwan itu menari, Pamong lalu turun dari kudanya dan menari bersama-sama binatang tadi. Tarian ini terus diamalkan dan boleh dilihat di daerah Batu Pahat, Johor dan di negeri Selangor. Di antara alat-alat muzik yang digunakan bagi mengiringi tarian Barongan ialah gong, gendang, dan angklung.
Tarian Barongan dipercayai berkembang di Malaysia sekitar 1722, oleh masyarakat Jawa ke Malaysia. Ketika kerajaan Riau-Lingga hancur, para abdi kerajaan hijrah ke Johor Malaysia dan mengembangkan berbagai kebudayaan Melayu di Malaysia.
…
Ape pon sejarah di balik barongan ni aku tertarik, sebenarnya masa ni aku pergi menembak saudara aku kawin kat Kluang Darat (Rengit)..kat sini memang perkampungan Jawa majoriti penduduknya memang speaking Jawa abes..ade la 2 3 patah yang aku paham…hehehe..
Ok, berbalik kepada topic barongan ni..seronok sebenarnya kita dapat lihat budaya dan masyarakat yang ada kat malaysia ni….dari Javanese to Mat saleh wannabeist….hehehe
Jual : Barongan Reog Kulit Macan Asli
bara api,barongan
sedikit cerita konon katanya kalo kamu takut ma barongan kamu tingggal ja cabut bulu rambut lalu dsimpan baik2.gimana cara dapat bulu rambut barongan ya terserah kamu,kamu musti susah payah mendapatkannya kalo lagi laper baronganya pasti akan makan kamu tanpa melihat jabatan kamu suer gue gak boong.apalagi dia juga pernah makan bara api,barongan ini juga vegetarian lho,dia pernah makan pisang,semangka,dan buah2an lainnya.IIIIIIIIIIIIIhhhhhhhhh Ngeri Bangettt!!!!!!!!!!!!
kuda lumping
barongan???Barongan
Apa itu???barongan???Barongan adalah semacam perpaduan antara kucing,macan,singa.setelah dilihat2 mukanya seperti barong sai n reog ponorogo,barongan ini cuma da di desa q,Ds Tridonorejo Bonang Demak,orang2 musti mengundang barongan ini untuk memeriahkan acara khitanan(sunatan),Grebeg besar,Hari Kemerdekaan,perkawinan,maupun festival.
Reog Ponorogo itu disebut Tari Barongan
Barongan menggambarkan kisah-kisah di zaman Nabi Allah Sulaiman dengan binatang-binatang yang boleh bercakap. Kononnya, seekor harimau telah terlihat seekor burung merak yang sedang mengembangkan ekornya. Apabila terpandang harimau, merak pun melompat di atas kepala harimau dan keduanya terus menari. Tiba-tiba Pamong (Juru Iring) bernama Garong yang mengiringi Puteri Raja yang sedang menunggang kuda lalu di kawasan itu. Pamong lalu turun dari kudanya dan menari bersama-sama binatang tadi. Tarian ini terus diamalkan dan boleh dilihat di daerah Batu Pahat, Johor dan di negeri Selangor.
MALAYSIA BERULAH LAGI
sementara itu di ponorogo sekarang sedang ramai menentang klaim itu. kepala dinas seni budaya mengatakan klo dadak merak reog itu buatan indonesia, dibuat pengrajin ponorogo (hahahaha…. sukurin).dan juga bupati ponorogo saat ini sedang menyelidiki kasus klaim ini karena pemerintah daerah ponorogo sudah mematenkan reog ponorogo, sehingga klo malingsia mau klaim mereka akan menempuh jalur hukum.
sebenarnya apa sih yang dipikirin sama pemerintah malingsia itu? mungkin mereka memang gak punya budaya untuk dilestarikan, sampe2 harus main klaim budaya orang lain.
ayolah, katanya anda adalah negara muslim tapi kok gak jujur sih… .apa susahnya bilang klo reog itu milik indonesia.
"naik syeh".
enari-penari menari selama dua jam sehingga mengalami keadaan bersawai, terpukau dengan kehebatan pergerakan-pergerakan mereka. Ketika mabuk, mereka kekadang akan bermimpi menunggang kuda yang benar sambil menari-nari dengan iringan muzik. Disebabkan itu, mereka mencuba mengejar muzik itu. Keadaan ini dipanggil "naik syeh". Jika keadaan bertambah liar dan tidak dapat dikawali, Tok Bomoh akan mengarahkan pengawal-pengawal yang ditempatkan di setiap sudut gelanggang untuk menangkap dan merebahkan mereka ke tanah, dan seterusnya Tok Bomoh akan membaca jampi untuk memulihkan mereka.
sangat menarik bukan???
hahah
anda pasti ternganga kalo tengok, lg klo ade yg mabuk2 tu
takut pun ade gak
pantang larangnyer adalh x bley diacah, sbb takut akan merebak
hu~~
selalu tgk org yg tgh tengok dok mabuk skali pasal berjangkit mabuknyer
tapi kdg2 tngok mabuknyer cam tipu pun ade gak
kdg2 just utk menarik perhatian org
saje wat2 mabuk
haha
not sure, x pernah kene lg huhu~
tp best la..
klo korang dtg umah aku , aku seret korang tgk benda2 neh
haha
kuda kepang dan mabuk?
tiada kaitan bukan?
haha, tp itulah sbnrnye kuda kepang, dimana dipercayai bahawa ahli2 kuda kepang akan biasanya dirasuk supaya feel tu dtg
Permainan kuda kepang memerlukan sekurang-kurang 25 orang seperti berikut:
* 9 orang penari
* 5 orang pemain muzik
* 2 orang yang bertindak sebagai Pemulih"
* 9 - 15 orang penjaga kawasan.
Bagaimanapun dalam sesuatu persatuan, jumlah ahlinya adalah sebanyak 40 orang. Seorang daripada penari-penari itu bertindak sebagai pemimpin yang dipanggil "Danyang". Pemain-pemain biasanya berpakaian seragam.
peralatan permainan kuda kepang terdiri daripada:
* lima buah angklung
* sebuah gendang
* beberapa gong
* sekurang-kurang sembilan kuda
* sebatang pecut
* serantai tali sepanjang 100 kaki (30 meter).
Saturday, May 1, 2010
Kuda Lumping
Kebetulan eskul (ekstra kurikuler) yang dipilih Ogie, pelajar SLTP Teluk Betung, Bandar Lampung adalah tarian daerah. Namun Ogie tidak menguasai tari Lampung sehingga sebagai ketua rombongan eskul ia mengusulkan latihan tarian daerah Jawa yaitu Jathilan atau Kuda Kepang.
Mula-mula, Ogi dan tiga temannya hanya menggunakan gagang sapu sebagai kudanya, lalu ketika sudah mahir memainkan geraknya, oleh pelatihnya ditingkatkan porsi latihan dengan menggunakan kuda yang dianyam (kepang ) dari bambu.
Karena Lampung relatif banyak orang Jawa dan juga keseniannya, maka tak sukar baginya menyewa peralatan berupa kuda kepang sekaligus kaset pada rombongan kuda kepang yang mati suri alias sepi order.
Ogi mendapatkan kuda bercat hitam, besar dan sangar. Untuk lagu pengiringnya digunakan kaset lagu jawa "Jathilan."
Tari ini memang dinamis, dan suasana menjadi meriah apalagi ditingkahi oleh suara cemeti memecah udara yang dimainkan oleh teman Ogi.
Tetapi ketika irama lagu "ning nang ning gong" mulai dipercepat temponya, Ogi mulai merasakan bahwa kuda-kepangnya semakin terasa berat, bahkan cenderung membangkang gerakan yang diinginkan Ogi. Misalnya, menurut latihan ia harus memutar kuda ke kiri tiba-tiba kuda malahan menyeruduk keluar barisan. Bahkan penunggang merasa anyaman kuda makin berat.
"Tangan dan kaki saya pegal, seperti kesemutan. Lalu pandangan mulai berkunang-kunang. Suara teman-teman makin terdengar sayup, dan akhirnya tangan dan kaki seperti kaku." Begitu pengakuannya Ogie Saputro kepada pakdenya.
Beruntung pak Mul, guru olah raga merangkap kesenian mencium gelagat kurang kondusif dan berada diluar kendali. Iapun maklum, kuda kepang sewaan muridnya ini biasanya “ndadi” dimana penari seperti tidak sadar sehingga mampu makan kembang, padi, bahkan pecahan kaca.
"Saya masih bisa dengar pak Willy bilang, sesampainya dirumah disarankan untuk langsung mandi."
Kemungkinan sang danyang kuda lama tak berlatih, “ia” kangen sehingga saat rumahnya dimainkan anak-anak ia ikutan gatel untuk ngibing. Kemungkinan lain karena pakem tarian aselinya dimodifikasi semena-mena oleh bocah Oggie, sang danyang protes. Maklum anak-anak mereka juga tak perduli dengan persiapan "caos-dahar" atau ubo rampe layaknya sebuah ritual pendahuluan pagelaran tari Kuda Lumping.
"Untung saja Ogi masih doyan nasi, coba kalau doyan beling, bisa berabe saya menyediakan sarapannya setiap hari," kata ibunya (adik saya) sambil mengurut puteranya yang kadang masih menyeringai kesakitan. Ibunya juga sadar apapun makanannya, teh botol minumannya.
kuda kepang
Padahal apa susahnya mencantumkan nama asli dan bangsa pemiliknya. Seperti yang mereka lakukan pada kesenian Kuda Kepang yang kalau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Kuda Lumping. Malaysia mencantumkan nama asal kesenian Kuda Kepang dari Jawa. Kenapa tidak dilakukan pada kesenian yang lain seperti Reog Ponorogo, Wayang Kulit, Batik, Angklung, Rendang dll.
Kalau saja mereka lakukan itu maka konflik kedua negara bisa dihindari. Melihat kasus lagu Rasa Sayange yang akhirnya mereka akui sebagai lagu asal Indonesia maka sebaiknya Malaysia segera mengkonfirmasi semua kesenian asal Indonesia yang mereka kira asli milik mereka. Supaya rakyat kedua negara tidak bersitegang seperti sekarang.
Barongan
Setelah gagal mengklaim lagu Rasa Sayange, Malaysia mencoba mengklaim kesenian yang lain. Adalah kesenian rakyat Jawa Timur: Reog Ponorogo yang diklaim Malaysia sebagai kesenian mereka.
Kalau kesenian Wayang Kulit yang mereka klaim tidak diubah namanya maka Reog mungkin karena ada embel embel nama daerah Ponorogo maka namanya diubah menjadi Tarian Barongan. Padahal wujud Reog itu bukan naga seperti Barongsai tapi wujud harimau dan burung merak.
Pelukis Agus Djaya
Ada suasana magis terpancar dari warna biru dan merah Agus Djaya. Sosok-sosok penari yang tampil dalam lukisannya merupakan penampilan suasana ritual dari masyarakat yang maĆsih sangat dekat dengan alam. Warna biru dan merahnya seperti sudah menemukan karakter tersendiri, sehingga merupakan idiom yang khas dari Agus. Dunia pewayangan rupanya amat menarik hati pelukis kelahiran Pandeglang, Banten ini. Dalam kanvas-kanvasnya, apabila Agus mengerjakan obyek wayang, terasa ada kekayaan.
Penuh warna meriah dan humor yang membersit di sana-sini, agus juga terampil menangkap segi-segi lucu kehidupan. Dinyatakan sebagai salah seorang cikal-bakal seni lukis Indonesia, Agus pendiri dan Ketua Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) organisasi pertama para seniman senirupa Indonesia periode 1938-1942.
Kuda Kepang (1975), cat air, 50 x 68 cm
Cita-cita yang terkandung dalam Persagi sering disebut menyatu dengan cita-cita pergerakan nasional. Reproduksi lukisannya banyak mengisi buku koleksi lukisan Presiden Soekarno, yang dicetak di Beijing 1960-an. Ia menerima pendidikan kesenian dari Akademi Seni rupa Amsterdam, Belanda.
Kadang-kadang sambil bergurau, Agus menertawakan dirinya yang bekerja seni untuk seni, dengan mengorbankan karir sebagai calon jenderal. April 1976 ia berpameran tunggal di TIM, Jakarta. Yang pertama kali setelah absen berpameran tunggal selama 40 tahun. Lebih dari 70 buah lukisan dipajangnya. Tampak percobaan untuk beranjak dari seni-sosok menuju lukisan-lukisan yang sifatnya abstrak, atau semi-abstrak. Ia mencita-citakan lahirnya corak seni-lukis Indonesia yang khas.
Bukan perbedaan-perbedaan bentuk, katanya, akan tetapi sari. Tetapi lebih penting dari itu adalah corak pribadi, tutor mantan tentara dengan 11 tanda jasa ini, ia lalu menyebut nama Affandi sebagai yang sudah punya corak kepribadian.
Kesenian bundengan
Merupakan bentuk kesenian langka dan mungkin satu-satunya di Wonosobo malah mungkin di Indonesia. Alat yang digunakan berupa sebuah Koangan (Alat untuk menggembala bebek), yang terbuat dari pelepah bambu (Jawa : clumpring) serta ijuk dan biasanya digunakan untuk menyanyi para penggembala ternak angsa, kemudian dalam perkembangannya dapat untuk mengiringi berbagai nyanyian pop, dangdut, qosidah dan bahkan dapat
Tari Cepetan
Tari Lengger
Berasal dari kata "le", panggilan untuk anak laki-laki dan "ger" dari kata geger yang artinya gaduh. Tarian lengger ini mulanya dibawakan oleh laki-laki yang dirias seperti wanita dan dibawakan oleh sembilan penari. Ada sejenis tarian lain serupa yaitu "Gambyong Lengger" yang biasanya disajikan sebagai tari untuk sambutan.
Kesenian Kuda Kepang
Sawahlunto dikenal dengan sebutan kota budaya atau kota multi etnis atau kota multicultural, dimana terdapat banyak sekali grup kesenian yang mewakili daerah asalnya masing-masing. Beragam dan berbudaya,... sesuai dengan aneka ragam suku dan budaya masyarakat di sana. Ada Randai, saluang, gamaik (yang mewakili kesenian minangkabau), ada juga paguyuban batak, ada juga barongsai (tionghoa), ada Paguyuban sunda dan ada juga campur sari, keroncong, wayang dan Kuda kepang yang mewakili suku jawa. Saat ini, saya ingin sedikit bercerita tentang salah satu kesenian tradisonal yang dimiliki oleh Kota Wisata Sawahlunto, yaitu Kuda Kepang.
Kuda Kepang atau jaran kepang atau kuda lumping adalah salah satu kesenian tradisional jawa yang terdapat di Kota Sawahlunto. Saya sendiri kurang begitu tau, sejak kapan tradisi kuda kepang ini ada dan bagaimana asal muasalnya. Tapi yang saya tau, sejak kecil saya sudah mengenal kesenian kuda kepang ini di kota sawahlunto. Dan mungkin kesenian ini adalah salah satu kesenian favorit ku sedari dulu.
Kuda Kepang sendiri adalah kesenian jawa yang "mengundang" arwah para leluhur. Dengan di iringi alunan gamelan dan gendang. Kesenian ini dimulai dengan tarian para penari kuda lumping. Dengan dandanan seperti para punggawa kerajaan, para penari naik keatas kuda-kuda-an yang terbuat dari kulit bambu (gedek bahasa sawahlunto-nya). Mereka mulai meliuk-liukan badan dan bergoyang sesuai dengan alunan musik yang dimainkan. Tariannya lebih kurang sama seperti jaipongan.
Alunan musik yang indah tersebut semakin lama akan semakin meriah dengan gendang yang mulai berdentum dentam. Di sinilah episode pemanggilan arwah para leluhur tersebut dimulai. Saat irama musik mulai memanas maka satu per satu para penari mulai bergulinagn di tanah. Tubuhnya mengejang dan tatap matnya berubah tajam. Yah.. saat itu, dia bukanlah manusia lagi...! Arwah leluhur telah masuk kedalam tubuh para penari...! Sebuah keindahan seni yang memadukan musik tradisional dan "dunia lain".
Arwah leluhur yang meminjam tubuh manusia tadi, akan ikut bergoyang sesuai dengan irama musik gamelan dan degung yang dimainkan. Menurut beberapa orang, jaman dulu hiburan gamelan, degung dan jaipongan adalah musik dunia dugem masa itu. Jadi arwah leluhur yang masuk ke tubuh manusia tadi akan merasa sedang bermain atau sedang berjoged di masa nya dahulu. Arwah yang masuk pun akan berbeda-beda di setiap tubuh manusia. Ada yang bertingkah seperti monyet, ada yang bertingkah seperti sinden/penyanyi, ada yang bertingkah seperti mandor, ada yang bertingkah seperti pelawak dll.
Jadi jika anda dan rombongan datang ke sawahlunto, silahkan hubungi Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto untuk mem-booking kesenian kuda kepang ini. Seakan kurang lengkap jika anda datang ke sawahlunto, tetapi tidak melihat atraksi dan pertunjukan seni kuda kepang ini. Biasanya, kuda kepang akan enak dinikmati pada waktu weekend, seperti sabtu atau minggu sore.
Anda akan diberi hiburan yang menyenangkan. Selain tingkah lucu para arwah leluhur yang kadang mengocok perut, ada juga yang makan kaca/beling, ada yang makan ayam hidup-hidup, ada yang membuka kelapa dengan gigi,.. dan yang lebih hebatnya lagi ada yang bisa mengobati penyakit atau anda bisa meminta pagar diri/tameng diri dari segala hal yang berbau mistik. Saat saya menyaksikan pagelaran kuda kepang ini, saya melihat seorang bapak yang menggendong anaknya yang tengah sakit. Bibir si anak pucat dan badannya terlihat lemah dan tak bertenaga. Saya penasaran dan membantu bapak tersebut menggendong anaknya, dan ternyata badan anak tsb sangat panas dan berkeringat. Sambil membaca sedikit mantra, arwah leluhur yang meminjam tubuh manusia tadi memberikan air minum yang berisi doa dan membasahi wajah dari anak yang sakit tadi. kemudian dia meminta dibawakan kelapa muda. Setelah dikupas dengan gigi nya sendiri, air kelapa tersebut di campur dengan beberapa kembang/bunga untuk diminum oleh si anak yang sakit di rumah nanti. Percaya gak percaya sih.. Tapi melihat banyak nya masyarakat sawahlunto yang menggunakan "jasa" arwah leluhur ini untuk mengobati penyakit,..bisa dibilang mereka percaya dengan pengobatan para arwah leluhur ini. Dan termasuk saya yang pernah meminta pagar diri sebelum merantau ke luar sawahlunto....
Kuda Kepang atau jaran kepang atau kuda lumping adalah salah satu kesenian tradisional jawa yang terdapat di Kota Sawahlunto. Saya sendiri kurang begitu tau, sejak kapan tradisi kuda kepang ini ada dan bagaimana asal muasalnya. Tapi yang saya tau, sejak kecil saya sudah mengenal kesenian kuda kepang ini di kota sawahlunto. Dan mungkin kesenian ini adalah salah satu kesenian favorit ku sedari dulu.
Kuda Kepang sendiri adalah kesenian jawa yang "mengundang" arwah para leluhur. Dengan di iringi alunan gamelan dan gendang. Kesenian ini dimulai dengan tarian para penari kuda lumping. Dengan dandanan seperti para punggawa kerajaan, para penari naik keatas kuda-kuda-an yang terbuat dari kulit bambu (gedek bahasa sawahlunto-nya). Mereka mulai meliuk-liukan badan dan bergoyang sesuai dengan alunan musik yang dimainkan. Tariannya lebih kurang sama seperti jaipongan.
Alunan musik yang indah tersebut semakin lama akan semakin meriah dengan gendang yang mulai berdentum dentam. Di sinilah episode pemanggilan arwah para leluhur tersebut dimulai. Saat irama musik mulai memanas maka satu per satu para penari mulai bergulinagn di tanah. Tubuhnya mengejang dan tatap matnya berubah tajam. Yah.. saat itu, dia bukanlah manusia lagi...! Arwah leluhur telah masuk kedalam tubuh para penari...! Sebuah keindahan seni yang memadukan musik tradisional dan "dunia lain".
Arwah leluhur yang meminjam tubuh manusia tadi, akan ikut bergoyang sesuai dengan irama musik gamelan dan degung yang dimainkan. Menurut beberapa orang, jaman dulu hiburan gamelan, degung dan jaipongan adalah musik dunia dugem masa itu. Jadi arwah leluhur yang masuk ke tubuh manusia tadi akan merasa sedang bermain atau sedang berjoged di masa nya dahulu. Arwah yang masuk pun akan berbeda-beda di setiap tubuh manusia. Ada yang bertingkah seperti monyet, ada yang bertingkah seperti sinden/penyanyi, ada yang bertingkah seperti mandor, ada yang bertingkah seperti pelawak dll.
Jadi jika anda dan rombongan datang ke sawahlunto, silahkan hubungi Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto untuk mem-booking kesenian kuda kepang ini. Seakan kurang lengkap jika anda datang ke sawahlunto, tetapi tidak melihat atraksi dan pertunjukan seni kuda kepang ini. Biasanya, kuda kepang akan enak dinikmati pada waktu weekend, seperti sabtu atau minggu sore.
Anda akan diberi hiburan yang menyenangkan. Selain tingkah lucu para arwah leluhur yang kadang mengocok perut, ada juga yang makan kaca/beling, ada yang makan ayam hidup-hidup, ada yang membuka kelapa dengan gigi,.. dan yang lebih hebatnya lagi ada yang bisa mengobati penyakit atau anda bisa meminta pagar diri/tameng diri dari segala hal yang berbau mistik. Saat saya menyaksikan pagelaran kuda kepang ini, saya melihat seorang bapak yang menggendong anaknya yang tengah sakit. Bibir si anak pucat dan badannya terlihat lemah dan tak bertenaga. Saya penasaran dan membantu bapak tersebut menggendong anaknya, dan ternyata badan anak tsb sangat panas dan berkeringat. Sambil membaca sedikit mantra, arwah leluhur yang meminjam tubuh manusia tadi memberikan air minum yang berisi doa dan membasahi wajah dari anak yang sakit tadi. kemudian dia meminta dibawakan kelapa muda. Setelah dikupas dengan gigi nya sendiri, air kelapa tersebut di campur dengan beberapa kembang/bunga untuk diminum oleh si anak yang sakit di rumah nanti. Percaya gak percaya sih.. Tapi melihat banyak nya masyarakat sawahlunto yang menggunakan "jasa" arwah leluhur ini untuk mengobati penyakit,..bisa dibilang mereka percaya dengan pengobatan para arwah leluhur ini. Dan termasuk saya yang pernah meminta pagar diri sebelum merantau ke luar sawahlunto....
Barongan
Zapin Johor
kuda kepang
tarian kuda kepang
Subscribe to:
Posts (Atom)